Interaksi ASTER dengan perangkat lunak lainnya

Rekomendasi: ASTER harus dalam kondisi off/disabled saat melakukan instalasi antivirus. Apabila ASTER dalam kondisi aktif, maka matikan ASTER melalui ASTER Control Panel, dan restart (reboot) komputer. Instalasi antivirus hanya diperlukan untuk satu akun pengguna.

Antivirus yang sudah diuji: Kaspersky Antivirus for WindowsWorkstations, AVGAntivirusFree, AviraFreeAntivirus, G-Data, AvastFreeAntivirus, NortonInternetSecurity, Nod 32, Dr. Web.

Di Windows XP, beberapa antivirus yang diuji di atas hanya akan dijalankan di workplace pertama.

Di Windows 7, semua antivirus di atas akan berfungsi di semua workplace, kecuali antivirus Dr. Web.

Akan tetapi, semua kondisi di atas tidak mempengaruhi fungsi antivirus-antivirus tersebut untuk dapat mendeteksi virus dalam komputer dari semua workplace yang digunakan.

Permasalahan yang sudah diketahui: Beberapa antivirus (AVGAntivirusFree, AviraFreeAntivirus, NortonInternetSecurity) mengakibatkan perangkat lunak ASTER tidak dapat berjalan dengan baik. Beberapa antivirus tersebut dapat mengakibatkan ASTER untuk menampilkan pesan kesalahan error “service denial code: 64.000000.000000 69.000000.000001”, dan antivirus tersebut akan menampilkan pesan false alarm bahwa ada virus terdeteksi di sistem.

Untuk mengatasi masalah ini, antivirus-antivirus tersebut harus dikonfigurasi untuk tidak melakukan pengecekan terhadap perangkat lunak ASTER. Hal itu dapat dilakukan dengan menambahkan melalui file berikut ke dalam whitelist antivirus tersebut; untuk Windows XP, file - C:\WINDOWS\system32\mute32.dll, dan untuk Windows 7/8, C:\WINDOWS\System32\drivers\mutenx.sys.

Pengguna Kaspersky Antivirus 2015 diharuskan untuk menonaktifkan self-defense.

Permasalahan ini dijabarkan sebagai berikut:

- Seorang pengguna memasukkan login dan/atau password dalam suatu aplikasi yang membutuhkan otentikasi, misalnya e-mail atau perangkat lunak lainnya.

- Teks yang diketikkan sebagai login dan/atau password tersebut juga muncul di workplace lainnya, misalnya tampil dalam dokumen teks yang sedang dibuka atau kotak input teks dalam browser.

Permasalahan ini diakibatkan oleh fitur antivirus Kaspersky yang disebut “Secure Data Entry”, yang banyak digunakan untuk mencegah virus keylogger. Teks yang dimasukkan dapat terduplikasikan di workplace lainnya karena Kaspersky melakukan pembacaan input keyboard sebelum ASTER dapat menerima input tersebut, sehingga input keyboard tersebut tidak hanya diterima di satu workspace terkait, melainkan di seluruh komputer. Akibatnya, OS akan memproses input keyboard tersebut di semua aplikasi yang sedang aktif di semua workspace.

Pemasalahan ini dapat diatasi dengan menonaktifkan fitur “Safe Data Entry” di antivirus Kaspersky. Nonaktifkan fitur tersebut melalui jendela Settings → Advanced → Safe data entry di antivirus Kaspersky. Selain itu, daftar ekslusi (exclusion list) juga dapat digunakan untuk menambahkan site di mana fitur ini tidak diharapkan.

Tiap pengguna komputer harus memiliki akun personal masing-masing, karena tiap workplace ASTER harus munggunakan akun yang berbeda. Anda dapat membuat akun pengguna OS melalui menu “Control panel” di Start menu, kemudian mengklik link “Users’ accounts”.

Anda juga dapat membuat log on otomatis untuk tiap pengguna di workplace tertentu, melalui Control Panel ASTER.

Prosedur di atas sudah cukup untuk dapat menjalankan Mozilla Firefox di tiap workplace. Untuk Google Chrome, disarankan untuk melakukan instalasi ulang Google Chrome dengan memilih instalasi untuk semua pengguna komputer, menggunakan installer file "Download the alternative installer Google Chrome."

*Catatan: Anda disarankan untuk menginsall plugin AdBlock untuk semua browser tersebut untuk menghindari iklan-iklan yang tidak diinginkan.

Anda dapat menjalankan perangkat lunak Steam di 2 workplace yang berbeda menggunakan perangkat lunak khusus yang disebut “sandbox”. Ada beberapa jenis perangkat lunak “sandbox” yang telah diuji oleh tim ASTER, salah satunya Sandboxie. Perangkat lunak ini akan menambahkan menu baru “Launch in sandbox” jika anda melakukan klik-kanan pada shortcut aplikasi. Versi gratis Sandboxie membatasi hanya satu sandbox pada satu waktu tertentu, fitur ini cukup untuk dapat menjalankan dua perangkat lunak Steam di workplace yang berbeda. Di workplace pertama, jalankan Steam seperti biasa. Kemudian, di workplace kedua, jalankan Steam melalui menu sandbox. Tiap perangkat lunak Steam dapat menggunakan akun yang berbeda. Anda juga dapat menggunakan metode sandbox ini untuk menjalankan perangkat lunak atau games yang tidak dapat dijalankan lebih dari satu instansiasi.

Apabila sandbox tidak berfungsi seperti seharusnya, khususnya untuk games online dari Steam, pastikan check box “Run as UAC Administrator” telah dipilih di perangkat lunak Sandboxie. Permasalahan ini dapat dialami di game seperti “Dota2”, yang mana anda tidak dapat melakukan koneksi dengan online server, apabila ada pengguna yang berbeda di workplace lainnya.
Lainnya

Panduan untuk menjalankan perangkat lunak Steam beserta game (permainan) di dalamnya untuk workplace tambahan:

1. Download dan install Sandboxie di komputer menggunakan instruksi yang tersedia dari Sandboxie.

2. Di workplace kedua atau seterusnya, klik-kanan pada tautan Steam, dan pilih “Run in the sandbox”.

3. Pastikan tiap workplace menggunakan akun Steam yang berbeda.

4. Walaupun beberapa game offline dapat dijalankan secara langsung dari library Steam, beberapa game, terutama game online, mengharuskan game untuk dijalankan menggunakan sandbox. Hal ini berlaku untuk workplace kedua dan seterusnya.

5. Untuk menjalankan game tersebut di sandbox, klik-kanan pada tautan game yang terkait, dan pilih “Run in the sandbox”.

6. Jika instalasi game terkait tidak memiliki tautan di desktop, maka klik-kanan harus dilakukan pada file program game itu sendiri, misalnya:

Dota 2 (F:\steam\steamapps\common\dota 2 beta\game\bin\win64\dota2.exe)

Portal 2 (F:\steam\steamapps\common\Portal 2\portal2.exe)